EPISODE 4
“Aku harus bertahan, jika keluar sekarang maka akan ketahuan semuanya” pikir Mi-nam dalam hati.
Di atas Tae-kyung terus melihat jam tangannya, ia bergumam “Go Mi-nam, kau mau mati kah?”.
Mi-nam tak sadarkan diri di dalam air, salah satu anggota kru telah menemukan alat yang ketinggalan itu. Mereka lalu mengajak Tae-kyung keluar, tapi Tae-kyung menghidar. Setelah memastikan keadaan aman Tae-kyung langsung lompat ke kolam renang mau menolong Mi-nam. Tae-yung mencoba membangunkan Mi-nam yang tak sadarkan diri. Mi-nam akhirnya sadar tapi ia kaget melihat orang di hadapannya, ia refleks menendang orang itu dan naik ke permukaan dengan senang karena ia berhasil tida ketahuan. Tae-kyung pingsan karena tendangan itu dan tenggelam. Setelah berganti baju, Mi-nam penasaran siapa orang yang ia lihat tadi di dalam air. Mi-nam mencoba mengingat-ngingat.
“Tidak kah itu, Huang Tae-kyung” gumam Mi-nam kaget, ia pun menoleh ke arah kolam renang. Dan di sana tubuh Tae-kyung telah mengapung di permukaan. “Huang Tae kyung!” teriak Mi-nam khawatir.
Tae-kyung dibawa kerumah sakit dengan ambulan, Mi-nam sangat kawatir melihat keadaan Tae-kyung. Tae-kyung sempat sadarkan diri sebentar, ia melihat tangan Mi-nam memegengnya. Dengan kondisi yang masih lemas Tae-kyung melepaskan tangan itu karena sebal sebelum akhirnya ia pingsan lagi.
Para fans berkumpul di depan studio mengucapkan terima kasih kepada Mi-nam karena telah menyelamatkan Tae-kyung.
Presiden Ahn menemui Tae-kyung di rumah sakit. Ia minta Tae-kyung tetap dirawat di rumah sakit, karena berkat kejadian itu imej Mi-nam jadi baik. ”Apa kamu tak ingin mengucapkan terima kasih kepada Mi-nam karena telah menyelamatkan nyawamu?”.
”Sebenarnya siapa yang menyelamatkan siapa” gumam Tae-kyung kesal. Tae-kyung bersikeras meninggalan rumah sakit karena ia merasa sudah sehat, president Ahn mencegah dan berkata ”Jangan sekarang, di luar sedang ada banyak wartawan”.
”Bukankah itu yang kamu yang panggil, biar mereka mewawancari saya dan saya berterima kasih kepada Mi-nam” kata Tae-kyung sinis.
”Kamu ini benaran sangat kejam, bukan begitu, di sini sedang ada aktris Yoo He-yi yang melakukan syuting” kata Presiden Ahn.
”Yoo He-yi!” tanya Tae-kyung bingung.
“Ya aktris Yoo He-yi si peri Korea kau tau kan?” kata Presiden Ahn menjelaskan.
Di tempat lain aktris Yoo He-yi menagis karena melihat seorang anak yang sedang sakit. Semua orang yang ada di sana pun jadi ikut terharu karena melihatnya. Seorang kru pengambil gambar sangat memujinya reaksi Yoo He-yi itu, ia lalu bicara dengan temannya ”Ia seorang artis terkenal tapi begitu baik hatinya, pasti kalau diminta membantu memandikan juga akan mau”. Mendengar itu, Yoo He-yi bertambah histeris tangisnya. Ia lalu pamit keluar dari ruangan itu karena tidak dapat menahan kesedihannya. Kru pengambil gambar menyilahkannya menenangkan diri sebentar. Semua orang di ruangan itu benar-benar terharu melihatnya. ”Air mata negara, kau benar-benar aktris baik hati. Yoo He-yi” kata wartawan Jing yang juga ikut meliput di sana.
Yoo He-yi pergi sambil menangis, setelah sampai di parkiran dan keadaan sudah sepi. Ia menghapus air matanya. ”Air mata negara apa!” kata Yo He-yi angkuh. Ia kemudian masuk ke sebuah van.
“Aku sudah banyak menangis untuk acara itu. Aku tidak ingin menangis lagi. Tolong keluar dan katakan pada mereka bahwa aku tidak bisa mengendalikan perasaanku. Berikan saya tissue. Penyakit anak itu tidak menular kan? Aku tidak bisa menggunakan masker karena aku harus berpura-pura baik” kata Yoo He-yi meracau.
Tapi orang yang ia ajak bicara tidak bergeming. ”Aku bilang tolong ambilakan tissue” kata Yoo He-yi kesal sambil menoleh kebelakang. Sebuah kotak tissue dilempar dari belakang mengenai kepalanya. ”Hay!” kata Yoo He-yi kesal. Ia kaget ternyata orang yang ada dibelakang tadi adalah Tae-kyung. Yoo He-yi lalu melihat interior van itu dan sadar kalau ia telah salah masuk van.
”Kamu ini siapa?” kata Tae-kyung dingin.
”Saya yang salah naik mobil. Maafkan, saya salah lihat habis warna mobilnya sama” kata Yoo He-yi lembut.
”Tapi bukankah, kamu Huang Tae-kyung? Saya ini adalah penggemar A.N.Jell” lanjut Yoo He-yi lagi.
Tae-kyung hanya diam.
”Kamu kenal saya kan?” kata Yoo He-yi lagi.
”Kenal” kata Tae-kyung dingin. Yoo He-yi sudah geer.
“Peri Korea Yoo He-yi. Peri Korea apa? Berbuat baik saja harus pura-pura. Apa pantas disebut peri Korea” lanjut Tae-kyung sinis.
“Sudah dengar semuanya ya? Kalau begitu saya tidak perlu berpura-pura lagi” kata Yoo He-yi. Ia lalu mengambil beberapa tissue untuk mengelap air matanya sambil berkata pada Tae-yung “Benar saya bukan peri Korea, ataupun malaikat. Tapi semua artis juga melakukan hal yang sama. Kamu anggap saja hal ini tak pernah terjadi”. Ia lalu pergi keluar dari van itu sambil membuang tissue sembarangan. Tiba-tiba Tae-kyung memanggilnya, Yoo He-yi geer lagi, ia merasa Tae-yung tak mau ia pergi. “Jangan – jangan kamu adalah salah satu penggemar saya, iya kan?” kata Yoo He-yi senang.
Tae-yung tersenyum sinis. “Peri Korea yang menakutkan. Bawa Tissue kotormu itu pergi” kata Tae-kyung dingin. Yoo He-yi kesal, ia keluar lagi membawa tissue kotornya.
”Jangan tutup pintunya, saya sudah hampir mati karena mencium baumu. Saya mau menghirup udara segar, bukakan pintu baru pergi” perintah Tae-kyung sebelum Yoo He-yi menutup pintu vannya.
Yoo He-yi pergi dengan perasan kesal, tiba-tiba wartawan Jing datang. Ia datang untuk memberitahu bahwa syuting akan dimulai lagi. Yoo- He-yi langsung berpura-pura baik dan segera pergi dari sana. Wartawan Jing merasa ada yang aneh ia lalu melihat van yang baru di tumpangi Yoo He-yi pergi dan di sana terdapat tulisan A.N.Jell. ”Yoo He-yi keluar dari sana, apakah ada kencan?” gumam wartaman Jing senang.
Di mess Jeremy mengintrogasi Mi-nam agar menceritakan kejadian sebenarnya tadi malam. Mi-nam bingung harus menjelaskan bagaimana. Jeremy mengancam jika Mi-nam tidak mengaku ia akan menembak Mi-nam dengan semprotan air. Mi-nam kaget, tapi ia tetap tak bisa menjelaskan. Jeremy akhirnya menyemprot Mi-nam. Mi-nam mencoba menghindar sambil menyibak-nyibakkan rambutnya yang basah. Jeremy merasa ada yang aneh, ia berhenti menyemprot. Tapi untuk menutupi perasannya, ia marah pada Mi-nam dan mau menyemprot lagi. Tiba-tiba Shin-woo datang ia menyemprot Jeremy duluan. Jeremy kaget dan tak menyangka Shin-woo tega kepadanya. Shin-woo menyuruh Mi-nam masuk kedalam mess. Jeremy merajuk, Shin-woon beralasan mereka besok akan ada pertunjukan jadi tidak boleh ada yang sakit. Ia lalu menyuh Jeremy masuk juga. Jeremy merasa sedih dan ada perasan aneh dalam hatinya, ia lalu memeluk anjingnya Jolie.
Di dalam Shin-woo membantu Mi-nam mengeringkan rambutnya. Ia juga tanya sebenarnya kejadian tadi malam bagaimana. Tapi Mi-nam tetap tak bisa menjelasakannya. Shin-woo merasa Mi-nam dan Tae-kyung ada hubungan khusus, ia lalu mencoba menebak-nebak kejadiannya. Tapi tiba-tiba Tae-kyung datang memberi penjelasan kejadiannya. Ia berkata kalau ia terpelesat ke kolam renang dan Mi-nam telah menolongnya. Mi-nam langsung menghampiri Tae-kyung dan tanya keadaannya. Tapi Tae-kyung memberi tanda agar Mi-nam jangan mendekatinya. Shin-woo bersukur saat itu ternyata ada Mi-nam sehingga Tae-kyung bisa diselamatkan. Tae-kyung lalu pergi menuju kamarnya dan Mi-nam mengikutinya di belakang. Shin-woo merasa benar-benar ada hubungan khusus antara Mi-nam dan Tae-kyung. Shin-woo juga merasa aneh Tae-kyung melaukan kesalahan dan mengakuinya.
Tae-kyung masuk kamarnya tapi melarang Mi-na masuk. Ia lalu melihat bubur yang di siapkan Mi-nam. Dari depan pintu Mi-nam menjelaskan bahwa ia khusus menyiapkan itu untuk Tae-kyung. Ia lalu tanya apa Tae-yung ingin ia menjelaskan tentang masakan itu. Tae-kyung memperbolehkannya masuk, Mi-nam lalu menjelaskan bahwa ia telah membuat bubur karena bubur cocok untuk orang yang baru keluar rumah sakit.
”Bubur apa ini?” tanya Tae-kyung.
”Bubur udang” kata Minam.
”Kau ingin membunuhku ya! Aku alergi seafood, aku bisa mati jika memakannya’” kata Tae-kyung.
“Aku benar-benar tidak tahu” kata Mi-nam kaget dan segera menutup buburnya.
”Bawa ini keluar saja” kata Tae-kyung kesal.
Mi-nam masih merasa bersalah ia berkata kalau ia benar-benar tidak tahu kalau Tae-kyung alergi saefood.
”Kamu mana mungkin tidak tahu, kamu ini benar-benar menakutkan” kata Tae-kyung.
Mi-nam benar-benar menyesal, Tae-kyung lalu memperingatkan Mi-nam agar tida berbuat masalah karena kalau tida ia akan membuat Mi-nam dikeluarkan dari A.N.Jell. Mi-nam mengerti dan berjanji tida akan berbuat masalah.
Kemudian semua anggota A.N.Jell melakukan latihan di studio. Tae-yung kesal karena Mi-nam tak dapat mengikuti irama lagunya. Jeremy pun memberi peringatan kepadanya, hanya Shin-woo yang membantu dan menghibur Mi-nam. ”Semangat” katanya. Saat istirahat Mi-nam kesulitan membuka botol minuman, Shin-woo lalu membantu membukakannya. Jeremy iri dan merebut botol itu. Mi-nam lalu memakan roti dengan sedikit kesal hingga isi roti itu berceceran di mukanya. Tae-kyung melihatnya dan tersenyum tak percaya. Latihan dimulai lagi dan berjalan lancar.
Anggota A.N.Jell kembali ke mess. Mi-nam sangat senang saat melihat manager Ma dan stylish Wang kembali kesana. Manager Ma dan stylish Wang membawa oleh-oleh seperti orang yang baru saja pergi berlibur. Semua orang juga senang kecuali Tae-kyung karena ia tahu Manager Ma tidak berlibur melainkan melarikan diri. Setelah itu Manager Ma, Stylish Wang, dan Mi-nam berumpul didalam kamar Mi-nam. Manager Ma meminta maaf karena kemarin ia melarikan diri, ia berjanji tidak akan melakukannya lagi. Mi-nam mengerti dan memaafkannya, tapi ia meminta manager Ma mencari orang yang telah menitipkan foto masa kecilnya. Ia merasa jika mereka berhasil menemukannya, maka mereka pasti juga akan tahu bagaimana menemukan ibunya. Manager Ma berjanji akan membantu mencari orang itu.
Ternyata bibi Mi-nam yang memberikan foto itu sedang ada di penjara bersama temannya karena masalah penipuan. Temannya sedih karena dipenjara, tapi bibi Mi-nam menguatkannya dan berkata kalau ia kan mengembalikan uangnya jika ia berhasil bertemu dengan keponakannya yang artis terkenal itu.
Di mess semua orang sedang makan siang termasuk manager Ma dan stylish Wang. Jeremy sibuk menonton video tentang Yoo He-yii yang sedang melakukan amal di rumah sakit. Tae-kyung melirik sambil nyeletuk ”Peri Korea yang menakutkan”. Tapi jeremy tak mendengarkannya karena terlalu senang. Jeremy bilang Yoo He-yi adalah tipe wanita kesukaannya, ia lalu tanya Shin-woo dan Tae-kyung apakah tipe juga sama dengan dirinya. Tae-kyung sedang memperhatikan Mi-nam makan dengan belepotan. Jeremy mendesak Tae-kyung karena dulu ia pernah bilang suka tipe seperti Yoo He-yi. Tae-yung membantah pernah bilang sperti itu. Jeremy lalu tanya wanita seperti apa yang Tae-kyung suka.
”Go Mi-nam” kata Tae-kyung. Jeremy syok mendengarnya. ”Terlalu kotor, membuat saya jijik, cepat lap mulutmu” kata Taekyung lagi. Ternyata Tae-kyung sedang menegur Mi-nam karena makan terlalu berlepotan. Jeremy kesal pada Mi-nam, tapi saat ia melihat Mi-nam membersihkan mulutnya, Jeremy mulai merasakan perasaan aneh lagi. Jeremy lalu mengalihkan perasaannya dengan bertanya pendapat Mi-nam mengenai Yoo He-yi. Mi-nam bingung ia tak kenal Yoo He-yi. Jeremy tak percaya Mi-nam tak mengenal Yoo He-yi. Manager Ma lalu membantu memberi alasan dengan berkata alau Mi-nam hanya pura-pura karena ia sangat suka Yoo He-yi. Mi-nam berbisik tanya pada Manager Ma siapa itu Yoo He-yi. Tae-kyung melihatnya, dia tak percaya Mi-am begitu bodoh.
Setelah itu mereka kembali ke studio, Mi-nam dibantu manager Ma dan Stylis Wang mengingat nama-nama artis terkenal di Korea dengan sebuah permainan (Ada SUJU, WG dll.. wkwk kita ada di indo tau..). Tapi Mi-nam kesulitan mengingat semua nama itu. Ia mengeluhkan itu di toilet (Mi-nam mulai membiasakan diri menggunakan toilet pria). ”Harus segera keluar sebelum ada yang datang” pikir Mi-nam. Tapi saat keluar anak-anak dancer datang, Mi-nam langsung sembunyi di toilet. Anak-anak dancer mulai kesal karena Mi-nam selalu menghindar dari mereka, mereka pikir Mi-nam jadi sombong setelah terkenal. Mi-nam beralasan kalau perutnya sakit, anak-anak dancer tak percaya dan kemudian mereka pergi dengan perasaan kesal. Di dalam toilet Mi-nam minta maaf karena semua itu ia harus lakukan agar identitas wanita tidak ketahuan. Setelah merasa aman Mi-nam keluar, tapi ia terkejut ternyata anak-anak dancer belum pergi dan malah mendengar perkataanya tadi. Anak-anak dancer lalu mau menangkap Mi-nam untu membuktikan kebenarannya. Mi-nam menghindar, ia berlari keluar dan anak-anak dancer itu terus mengejarnya sambil meneriaki kalau Mi-nam itu wanita. Mi-nam terus berlari meski ada presiden Ahn, wartawan Jing dan para Fans A.N.Jell. Para fans kesal karena di bohongi, salah satu dari mereka lalu melempar papan dan mengenai kepala Mi-nam. Mi-nam kesakitan sambil terus berlari , Tiba-tiba suster kepala datang memberitahu kebenarannya dan menyuruh Mi-nam bangun dalam hitungan ketiga. Minam bangun di dalam toilet, ternyata ia mimpi ketahuan identitas aslinya. Mi-nam lalu keluar dari toilet dan melihat keadaan sekitar. ”Kelihatannya ini benaran adalah mimpi, tapi saya sudah terlalu ketakutan” gumam Mi-nam sedih.
Anggota A.N.Jell keluar studio untuk menemui para fansnya. Mi-nam hanya diam saat anggta lain sibuk memberikan tanda tangan. Tiba-tiba ada seorang fans meminta tanda tangannya. ”Bukanah kamu membenciku” kata Mi-nam pada Fans itu . rupanya fans ini adalah fans yang melempari Mi-nam didalam mimpi”. Fans itu menggeleng dan Mi-nam dengan senang hati menulis namanya. Tae-kyung melirik melihatnya dan tersenyum meremehkan. Lalu datang fans minta tanda tangan Tae-kyung, Mi-nam meliriknya dan terpesona melihat tanda tangan Tae-kyung. Tae-kyun tersenyum senang karenanya.
Setelah kembali ke mess, Mi-nam datang ke kamar Tae-kyung dan memohon untuk dibantu memilih tanda tangan untuknya. Tapi Tae-kyung melihat-lihat tanda tangan itu dan merasa tidak ada yang bagus. Mi-nam lalu memohon agar Tae-kyung membuatkan tanda tangan untuknya. Tapi Tae-yung menolaknya dengan dingin dan mengingatkan Mi-nam agar jangan merepotkannya lagi. Melihat sikap dingin Tae-kyung, Mi-nam akhirnya sadar itu tak mungkin terjadi, ia lalu pergi dari kamar itu seraya berjanji kalau ia akan berusaha sendiri agar bisa bertahan di sana. Setelah Mi-nam pergi, Tae-kyung mulai berpikir desain yang cocok untu Mi-nam seperti apa, ia lalu mengambil kertas dan pensil mulai membuat tanda tangan untuk Mi-nam.
Mi-nam berusaha membuat tanda tangan di luar, Shin-wo datang menghampirinya dan tanya Mi-nam sedang melakukan apa. Mi-nam bilang kalau ia sedang membuat desain tanda tangan tapi kurang lancar sambil memperlihatkan hasil desainnya. Shin-woo melihatnya, Mi-nam berkata kalau Tae-kyung tadi menilai desainnya jelek. Shin-woo kaget karena Mi-nam sudah minta pendapat Tae-kyung duluan.
”Lain kali, kalau ingin minta pendapat tentang sesuatu harus tanya saya dulu” kata Shin-woo.
”Apa?” kata Mi-nam bingung.
”Kita ini kan ada hubungan spesial“ kata Shin-woo sambil mendekati Mi-nam. ”Hubungan yang menangkap anjing“ kata Shin-woo lagi.
”Oh, iya“ kata Mi-nam mulai mengerti.
Shin-lalu mengelus kepala Mi-nam dengan lembut.
Tae-kyung telah membuat beberapa desain tanda tangan tapi ia terus merasa Mi-nam tidak akan dapat meniru desainnya karena terlalu sulit. Lalu ia membuat lagi desain yang lebih sederhana namun menarik.
Sementara itu Mi-nam telah berhasil membuat desan tanda tangan sambil dibantu Shin-woo. Shin-woo lalu tanya siapa yang memberi nama Mi-nam karena nama itu sepertinya mengandung makna yang sangat berat. Mi-nam bilang mungkin kedua orang tuanya yang telah meninggal. Shin-woo lalu minta maaf karena sebenarnya ia sudah tahu kalau kedua orang tua Mi-nam sudah meninggal. Mi-nam buru-buru cerita kalau sebenarnya ada kemungkinan ibunya belum meninggal. Shin-woo kaget mendengarnya. Mi-nam lalu cerita ibunya sepertinya ada kesulitan setelah melahirkannya sehingga meninggalkannya di panti asuhan. Mi-nam bilang walaupun namanya mengandung makna yang berat tapi nama itu unik dan mudah diingat. ”Tunggu saya terkenal, ibu pasti datang mencari saya. Dan saya akan menunggu hari itu“ kata Mi-nam yakin.
”Rupanya begini” gumam Shin-woo sendiri.
Mi-nam tak mengerti maksudnya, Shin-woo mengalihkan pembicaraan.
Tae-kyung diam-diam masuk kekamar Mi-nam meletakan desain tanda tanganya. Mulanya ia menaruh di atas tumpukan kertas, tapi ia lalu mengambilnya lagi. Ia takut Mi-nam tak melihatnya dan menganggapnya sampah. Tae-kyung lalu meletakannya di leci meja kecil lalu pergi keluar. Tak lama setelah keluar Mi-nam datang mau masuk kamar. Tae-kyung lalu memanggilnya dan bertanya Mi-nam dari mana. Mi-nam bilang ia dari luar belajar membuat tanda tangan. Tae-kyung lalu mau bilang kalau ia sudah membuatkan tanda tangan untuknya, tapi Mi-nam keburu bilang kalau ia sudah menemukan desain tanda tangan yang tepat berkat bantuan Shin-woo. Tae-kyung kesal mendengarnya. Mi-nam lalu mau menunjukkan hasilnya, tapi Tae-kyung menolak dan pergi meninggalkan Mi-nam.
Setelah samapai kamarnya Tae-kyung kesal kepada dirinya sendiri kenapa ia tadi mau membuat desain tanda tangan untuk Mi-nam. Tae-kyung menenangkan dirinya dan berkata mungkin tidak akan ketahuan karena tadi ia sedikit menyembunyikannya, tapi ia lalu berpikir jika Mi-nam menemukannya maka ia akan ditertawakan dan akan dibanding-bandingkan dengan Shin-woo (khayalan yang berlebihan.. hehe). Tae-kyung lalu memutusan untuk mengambilnya diam-diam karena tadi ia juga meletakannya diam-diam.
Setelah agak malaman Tae-kyung masuk ke kamar Mi-nam lagi. Mi-nam ketiduran di meja kecilnya. Tae-yung kesusahan mengambil tanda tangannya, ia lalu menggeser tubuh Mi-nam. Saat berhasil mengambilnya tiba-tiba Mi-nam bergerak menubruknya dan membuat lampu kamarnya mati. Tae-kyung bingung dan ketakutan. Ternyata ia tak bisa melihat dalam kegelapan. Ia lalu menyingkarkan tubuh Mi-nam dan berusaha membangunkannya Mi-nam agar membantunya berjalan keluar. Tapi Mi-nam tidak terbangun, ia lalu mengira-ngira sendiri pintu keluar ada di mana. Setelah Tae-yung berhasil keluar dengan susah payah ia bergumam “Go Mi-nam, kau benar-benar membahayakan”.
Keesokan harinya Bibi Mi-nam telah keluar dari penjara. Ia berkata pada temannya kalau ia akan menemui keponakannya. Ia juga berkata kalau adiknya masih hidup ia pasti akan sangat bangga pada anaknya karena sekarang anaknya mewarisi bakat yang dimikinya dulu. Bibi Mi-nam bilang kalau adiknya dulu adalah seorang pengarang lagu terkenal. Temannya tak percaya. Bibi Mi-nam lalu bercerita kalau adiknya dulu pernah membuatkan lagu untuk aktris terkenal Mo Hwa-ran. Temannya masih tak percaya, bibi itu lalu menyanyikan lagunya.
Lagu yang sama ternyata juga sedang dinyanyikan Mo Hwa-ran di sebuah talk show. Pembawa acara tanya kenapa Mo Hwa-ran sangat menyukai lagu itu.
”Apakah benar Anda selalu menyanyikan lagu ini disetiap ada kesempatan” tanya pembawa acara itu.
” Iya, ini adalah lagu karangan tuan Go Jae-hyun (ayah Mi-nam), walaupun kurang terkenal tapi saya sangat suka lagu ini” kata Mo hwa-ran.
”Apa alasan anda menyukai lagu ini, atau adaah cerita mengenai lagu ini?’ tanya pembawa acara lagi.
”Bisa dikatakan ini adalah kenangan tentang cinta suci yang pernah saya terima” kata Mo Hwa-ran.
Ternyata di tempat lain, Tae-kyung sedang melihat tayangan itu dengan kesal.
Di perjalanan menuju music festifal, manager Ma menjelas susunan-susunan kegiatan yang harus dilakukan anggota A.N.Jell serta tempat pengambilan gambar. Setelah sampai Jeremy melihat aktris Yoo He-yi, dan langsung menghampirinya. Jeremy memperkenalkan diri dan bilang kalau ia adalah penggemar Yoo He-yi. Yoo He-yi dengan ramah menyambutnya dan berate alau ia juga adalah penggemar A.N.Jell. Yoo He-yi lalu mencoba mengenali anggota A.N.Jell satu-satu. Tapi saat tiba giliran Tae-kyung, ia bilang kalau ia tidak tau siapa orang itu. Tae-kyung kesal mendengarnya. Jeremy tak percaya Yoo He-yi tak mengenal Tae-kyung, ia lalu mengenalkan Tae-yung adalah ketua A.N.Jell. Yoo He-yi lalu pura-pura ingat, kemudia dia pamit pergi. Saat berbalik pergi, Yoo He-yii bergumam “Huang Tae-kyung sekarang perasaanku sudah lega”.
“Apa ini adalah balas dendam?” gumam Tae-kyung kesal.
Manager Ma mendapat telepon dati studio yang menyatakan kalau ada seorang bibi-bibi mencari Mi-nam. Manager Ma memberitahu Mi-nam, Mi-nam senag sekali dan mau segera menemui orang itu. Tapi manager Ma mencegah karena acara akan segera di mulai. Ia lalu menyakinkan Mi-nam bahwa ia akan menemui orang itu dan setelah mendapat kabar tentang ibunya, ia kan menelepon Mi-nam. Mi-nam akhirnya setuju. Manager Ma memperingatkan agar Mi-nam segera kembali ke ruang ganti studi B tempat pengambilan gambar.
Mi-nam senang sekali mendengar kabar itu, ia lalu kembali ke studio. Tapi ia lupa di studio mana tempat pengambilan gambar A.N.Jell. Ia mengira studio D adalah tempat, ia dengan takut-takut membuka ruang ganti studio D. Ternyata di sana ada Mo Hwa-ran yang sedang istirahat. Mo Hwa-ran tanpa menoleh menyuruh orang yang di belakangnya mengambilkan tasnya. Mi-nam kaget, tapi ia membantu mengambilkan tas itu. Mo Hwa-ran masih belum menyadari keberadaan Mi-nam. Ia menyuruh Mi-nam memijit kepalanya. Lalu tiba-tiba asisten Mo Hwa-ran datang membawa kopi, ia kaget melihat Mi-nam disana dan berkata ”Siapa kamu?”. Baru Mo Hwa-ran menoleh dan melihat Mi-nam.
Di studio B, semua anggota A.N.Jell talah melakukan persiapan. Stylish Wang kemudian baru menyadari kalau Mi-nam tidak ada. Tae-kyung meliriknya.
”Kau tak perlu khawatir, aku pasti menemukannya” kata Stylish Wang.
”Siapa yang khwatir dia, saya dengan dia tak ada hubungan apa-apa” kata Tae-kyung.
Tapi Stylish Wang tidak percaya.
Kembali ke studio D, Mi-nam di sana malah berbincang dengan Mo Hwa-ran selagi menunggu asisten Mo Hwa-ran mencari tahu tempat syuting A.N.Jell. Mi-nam bercerita kalau ia satu grup dengan Tae-kyung di A.Njell. ia juga bercerita kalau Tae-kyung adalah penggemar Mo Hwa-ran. Mo Hwa-ran kaget mendengarnya. ”Benarkah?” kata Mo Hwa-ran.
”Ya, saya pernah melihat di kamar kakak Tae-yung banyak sekali cd tentang anda. Saya rasa ia benar-benar penggemar anda”. Kata Mi-nam lagi.
Mo Hwa-ran tertawa mendengarnya, ia kemudian tanya apa Mi-nam mau membawkan Tae-kyung tanda tangannya. Mi-nam setuju saja, dan berkata kalau itu pasti akan membuat Tae-kyung senang.
”Siapa nama tadi. Go Mi-nam” tanya Mo Hwa-ran
Mi-nam mengangguk membenarkan.
“Go Mi-nam.. tak sangka masih ada nama seperti ini” kata Mo Hwa-ran merasakan ada sesuatu dengan nama itu.
Mi-nam segera berlari menuju studio B setelah diberitahu. Ia menyalahkan dirinya kenapa bisa sampai lupa dan tertukar antara B dan D. Di studio B president Ahn dan stylish Wang sibuk mencari Mi-nam. Lalu tiba-tiba Mi-nam datang dan langsung minta maaf. Mi-nam berkata kalau ia tadi tersesat. President Ahn tak mau tahu dan menyuruh Mi-nam segera pergi bersiap-siap saja.
Stylish Wang membantu Mi-nam bersiap-siap. Mi-nam terus memegang hpnya dengan perasaan cemas. Tiba-tiba Shin-woo datang dan tanya kenapa Mi-nam begitu cemas. Mi-nam bercerita kalau ia sedang menunggu berita penting.
”Berita penting?“ tany Shin-woo.
“Manager Ma sepertinya sudah mendapat informasi tentang ibu saya” kata Mi-nam
“Benarkah?” tanya Shin-woo lagi.
Mi-nam mengangguk senang. Lalu tiba-tiba kru datang dan menyuruh mereka segera menuju ruang studio. Mi-nam menaruh hpnya di dalam kantong celananya sebelum pergi.
Manager ma bertemu dengan bibi Mi-nam. Manager Ma ta tentang ibu Mi-nam. Tapi bibi Mi-nam berkata ia ingin menjelaskan sendiri pada Mi-nam nanti saat ketemu. Manager Ma mendesak, dan akhirnya bibi itu mau memberitahu dengan sedikit terpaksa dan khawatir.
Saat akan masuk studio Mi-nam mengecek lagi hpnya. Tae-kyung melihatnya kesal. Ia menyeret Mi-nam ke luar.
“Go Mi-nam berikan hpmu! Kamu ini sedang berbuat apa? Acara akan segera mulai apa kamu mau terus memperhatian hp itu” kata Tae-kyung kesal.
Mi-nam menyerahkan hapenya.
”Ini adalah panggung debut kamu nanti, kau harus semangat dan tidak bisa berbuat seperti itu, apa kau ingin dipecat” kata Tae-kyung lagi.
”Saya mungkin sudah mau menemukan keluarga saya” kata Mi-nam.
”Menemukan?” kata Tae-kyung bingug.
”Ya, saya segera menemukan keluarga saya” kata Mi-nam lagi.
“Begitukah?”
“Benar, sesuai perjanjian saya akan pergi dan tidak akan merepotkanmu lagi. Semua ini berkat kamu, terimakasih kamu sudah menjaga saya selama ini” kata Mi-nam senang.
“Saya jug senang tak akan ketemu dirimu lagi. Tapi saya akan menahan hp ini hinggá acara selesai”.
“Ya saya akan berusaha” kata Mi-nam.
Mi-nam kemudia pergi masuk Studio duluan. Tae-kyung bergumam sendiri “Benarkah dia akan...?”. Tae-kyung tersenyum senang tapi ada perasaan tak rela juga.
Acara konser berjalan lancar. President Ahn sangat senang sekali pada Mi-nam. Mi-nam mencancari Tae-kyung. Tae-kyung ternyata sudah ad diruang ganti, ia mengambil hp Mi-nam yang ia sembunyikan. Tae-kyung penasaran pakah berita itu sudah datang. Tae-kyung lalu membuka hp itu dan membaca sebuah sms.
Mi-nam terus mencari Tae-kyung tapi tak ketemu, ia lalu meminta Jeremy meminjaminya hp. Jeremy ragu, tapi Mi-nam terus memaksa. Jeremy akhirnya meminjaminya dengan syarat hanya sebentar saja.
Mi-nam lalu pergi keluar, ia segera menelepon manager Ma dan tanya bagaimana hasilnya. Manager Ma tanya apa Mi-nam tak membaca smsnya. Di tempat lain Tae-kyung sangat terkejut setelah membaca sms yang berbunyi ”Aku pikir aku mampu menemukan ibumu, tapi maaf...”. Di tempat Mi-nam pun, Mi-nam mendengar manager Ma minta maaf karena ia tak dapat menemukan ibunya karena ibu Mi-nam sudah meninggal. Mi-nam kaget mendengarnya, ia tertunduk lemah dan mulai menangis. Jeremy datang mencari Mi-nam, tapi ia malah melihat Mi-nam menangis histeris. Ia bingung harus berbuat apa, ia minta Mi-nam menunggu karena ia akan mencarian seseorang.
Tae-kyung segera lari mencari Mi-nam. Begitu ketemu ia lihat Mi-nam sudah menangis, Tae-kyung sadar Mi-nam sudah tahu kabar itu. Ia menghampiri Mi-nam. Mi-nam menoleh dan berkata dengan sedih kalo ibunya sudah meninggal. Tae-kyung merasa iba, ia jongkok disebelah Mi-nam dan kemudian dan kemudian memeluknya. Mi-nam menangis di dada Tae-kyung.
Jeremy memanggil Shin-woo dan memberitahu kalau Mi-nam menangis histeris di luar. Shin-woo mengira pasti Minam telah menerima kabar buruk, ia segera berlari keluar menemui Mi-nam. Tapi saat tiba di sana ia melihat Tae-kyung sedang memeluk Mi-nam. Shin-woo hanya tertegun melihat. Jeremy datang dan melihat juga hal itu, ia juga hanya bisa tertegun melihatnya.
Thanks to :
Sinopsis syaoran RF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar