EPISODE 12
Hwang Tae Kyung dan Go Mi Nam sama-sama terkejut setelah mereka berciuman. Tae Kyung tampak shock dan melepaskan ciumannya sambil memikirkan apa yang baru saja ia lakukan. Ia tampak bingung karena telah mencium Mi Nam. Mi Nam juga terkejut, ia segera menekan hidungnya begitu menyadari apa yang telah terjadi tadi.
Tae Kyung lemas dan mencoba untuk mencerna kejadian tadi. "Ha. Ha? HA! Go Mi Nam, kau sangat lucu," katanya dengan terbata-bata. Ia segera pergi keluar gedung dengan langkah lemas. "Aku hanya terlalu parah sehingga hilang akal. Aku tidak mungkin berbuat seperti itu. Mengapa aku melakukan hal itu?" gumamnya sendiri.
Di dalam gedung, Mi Nam masih bingung dan berdoa, "Suster Kepala, bintang di hatiku meledak menjadi ribuan. Apa yang harus kulakukan?" Mi Nam berjalan masuk ke dalam gedung dengan langkah tersaruk-saruk dan duduk di bangku. "Sepertinya ada kembang api di dalam hatiku. Aku bingung," ucapnya pelan.
Shin Woo menelepon, Mi Nam berkata kalau ia berniat untuk menemui Shin Woo. Namun ucapan Mi Nam tidak jelas dan hanya samar-samar karena dia masih shock. "Di mana aku? Ada banyak kembang api," racaunya. Shin Woo berkata agar Mi Nam tenang, Shin Woo akan menuju ke sana.
Mi Nam memikirkan alasan Tae Kyung menciumnya, ia membuat beberapa kemungkinan. Apakah itu karena Tae Kyung marah? Namun sebelum ini Tae Kyung sering marah namun ia tidak pernah mencium Mi Nam. Ataukah Tae Kyung hanya menggodanya? Namun Tae Kyung bukan tipe laki-laki seperti itu.
He Yi datang ke kantor agensi, masih berniat untuk mengusir Mi Nam pergi. Ia mempertimbangkan untuk memberi tau Tae Kyung kalau Mi Nam adalah calon biarawati, namun segera mengurungkannya. He Yi melihat Tae Kyung keluar dari gedung namun Tae Kyung tidak menyadari kehadiran He Yi. He Yi menyangka Tae Kyung masih marah padanya.
Tae Kyung berkata bahwa ia tidak marah, ia juga merasa tidak ada hal yang perlu mereka bicarakan.
"Apakah aku tidak berarti apapun untukmu? Bagaimana bisa wanita sepertiku tidak berarti apa-apa untukmu? Aku cantik dan terkenal. Kita adalah pasangan paling serasi di Korea. Bagaimana bisa kau tidak menyukaiku?" tanya He Yi.
Tae Kyung berkata bahwa He Yi memang cantik dan terkenal, namun He Yi adalah pembohong, "Jadi jangan salah sangka," kata Tae Kyung.
"Bagaimana bila Go Mi Nam juga salah sangka dan berkata kalau ia menyukaimu?" tanya He Yi.
Tae Kyung terdiam beberapa saat. "Itu tidak mungkin terjadi, tidak mungkin selama ia masih mempertahankan harga dirinya. Aku yakin," jawab Tae Kyung. Namun ia tidak terdengar terlalu meyakinkan, ia berkata kalau Mi Nam menyukai Shin Woo.
He Yi melihat Mi Nam keluar dari gedung, dan merasa bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk bertanya pertanyaan penting pada Tae Kyung mengenai kehadiran Mi Nam. He Yi memastikan kalau Mi Nam akan mendengar semua pembicaraan itu. He Yi mengingatkan Tae Kyung agar tidak salah paham kepada Mi Nam. "Go Mi Nam adalah seorang laki-laki. Jangan sampai salah menganggapnya wanita," kata He Yi.
"Aku tidak mungkin salah paham. Go Mi Nam bukan seorang wanita," jawab Tae Kyung.
"Lalu mengapa kau membelikan ia jepit rambut, baju baru, dan melindunginya. Apakah itu tidak berarti apa-apa?" tanya He Yi lagi.
"Ya, itu tidak berarti apa-apa. Aku hanya melakukannya. Itu tidak berarti apa-apa," jawab Tae Kyung.
Tae Kyung tidak menyadari kalau Mi Nam mendengar semua pembicaraan itu dan terpuruk dalam kesedihan. He Yi bertanya apakah Tae Kyung yakin bahwa semua itu juga tidak berarti bagi Mi Nam? Tae Kyung berusaha meyakinkan dirinya sendiri, "Itu tidak berarti apa-apa untuknya," jawab Tae Kyung. "Bagaimana bisa itu tidak berarti baginya? Lupakan, hal itu juga tidak berarti bagiku," lanjut Tae Kyung lagi.
Shin Woo berusaha menghubungi Mi Nam, namun Mi Nam tidak mendengar suara teleponnya. Ia sedang menangis di dalam studio yang kosong dan gelap. Setelah Tae Kyung berkata bahwa Mi Nam tidak berarti apapun, Mi Nam merasa putus asa dan hancur.
Shin Woo khawatir kalau-kalau Mi Nam sakit dan segera pergi ke kantor agensi. Shin Woo masuk ke studio setelah mendengar suara isakan Mi Nam. Namun Mi Nam menyuruhnya berhenti sebelum Shin Woo sempat menghidupkan lampu. "Aku ingin tetap gelap. Aku merasa sangat malu. Aku ingin bersembunyi dalam kegelapan," isak Mi Nam.
"Sampai kapan kau akan menangis seperti ini? Setelah kau selesai menangis, maukah kau bersamaku? Aku tau kau sudah melupakanku. Namun aku selalu menunggumu dan berlari ke sini karena mengkhawatirkanmu. Aku seperti orang bodoh!" marah Shin Woo.
Mi Nam meminta maaf karena tidak menetapi janjinya dan karena keegoisannya. Shin Woo berkata bahwa ia sudah lelah selalu memikirkan Mi Nam. "Kau akan bisa melihat perasaanku dalam cahaya lampu," kata Shin Woo lalu ia menghidupkan lampu untuk menunjukkan kesedihannya pada Mi Nam. Namun di tengah cahaya, Shin Woo semakin dapat melihat kesedihan yang dirasakan oleh Mi Nam dan kemarahannya mereda. Mi Nam meminta maaf pada Shin Woo dan Shin Woo meminta maaf karena telah marah pada Mi Nam.
Setelah Mi Nam selesai menangis, Shin Woo duduk di sebelahnya dan bercerita kalau ia hendak menyatakannya perasaannya kepada 'wanita itu'. Shin Woo telah menyiapkan bunga, sepatu, dan lagu untuk 'wanita itu'. Ia menggoda Mi Nam dengan berkata kalau karena kesalahan Mi Nam ia gagal, namun ia lalu tersenyum dan berkata, "Ini bukan kesalahmu. Aku rasa dia belum siap menerima perasaanku,"
Shin Woo tidak memiliki hadiah atau bunga sekarang, maka ia mengambil gitarnya. Ia menyuruh Mi Nam mendengarkan. Liriknya menceritakan perasaan Shin Woo yang merasa bagai orang bodoh yang selalu perhatian walaupun selalu merasa sakit dan kecewa.
- A Song for A Fool -
Nan ba bo ra so gu ron ga bwa
A pu ge he do gwen chan hun ga bwa
Mot nan sa rang i ra no lyo de do
O jol su om nun ba bo ra so ...
Ne ga won he jal he jwot don gol
Gu gom a nu ro heng bok het don gol
Han bo ni ra do u so ju myon
Gu mi so ro heng bok he ...
Gu nyo ga sa rang han sa ram op get da ji
I rok e gu nyo gyo te so i sul pu nya
Jul su i so heng bok ha sa rang i ra
A mu got do ba ra ji an a ...
On je dun so ne mi nyon da hul gu go se
On je dun bu lo jun myon du lil gu go se
Pyon ham ob shi gu go se i so jul ge
Gu nyo sa rang ha ni ka ...
Nan ba bo ra so ...
- english translated -
I must be like this because I'm a fool
It seems alright even when I'm hurt
Even when I'm teased about my pitiful love
Because I'm a fool beyond help ...
It was good to her because I wanted to be
I was happy with just that
If she smiles just once
I'm happy with that smile ...
Thinking "this girl doesn't have a person she likes"
I simply stay by her side like this
Because this is a love where I'm happy to be giving
I don't expect anything in return ...
A place from where I can reach her
Any time she holds out her hand
A place from where I can visit her
Any time she calls for me
I'll stay there without changing
Because I love her
Because I'm a fool
Walaupun ia tidak sadar kalau itu lagu untuknya, Mi Nam berkata bahwa lagu itu adalah lagu yang bagus. "Kau tidak malu pada perasaanmu sendiri, atau menyesalinya. Kau sangat menyukai gadis itu. Meskipun kau bodoh, kau tetap keren. Tidak ada yang lebih keren daripada kau," kata Mi Nam.
"Meskipun orang lain tidak mengetahuinya, namun tanpa cinta hidup ini hampa," jawab Shin Woo.
Tae Kyung kembali ke studionya. Di sana ia berusaha memahami mengapa ia mencium Mi Nam?
"Karena aku marah. Kenapa aku marah? Karena Go Mi Nam terus mengejar Shin Woo seperti orang bodoh. Mengapa aku menghentinkannya? Karena aku tidak ingin ia terluka. Mengapa aku tidak ingin ia terluka? Apa arti Go Mi Nam untukku? Ugh, hal ini sangat rumit dan membingungkan. Aku harus menemui Go Mi Nam dalam cahaya terang dan meluruskan masalah ini," omel Tae Kyung.
Saat dalam perjalanan mencari Go Mi Nam, ia melihat Mi Nam pergi dengan Shin Woo. Shin Woo menyuruh Mi Nam mentraktirnya karena telah ingkar janji. Melihat mereka bersama, Tae Kyung berpikir, "Melihatnya di tengah cahaya terang membuatku semakin bingung. Apa atinya dia untukku?"
Tae Kyung pergi makan malam bersama Presiden Ahn dan Hwa Ran. Presiden Ahn sangat terkejut karena Hwa Ran berhasil meyakinkan Tae Kyung untuk meremake lagu 'What Should I do?' dan ia semakin terkejut saat tau Hwa Ran telah mengurus masalah hak cipta dengan pencipta lagu itu. Tae Kyung juga kaget karena ia belum tau bahwa sang pencipta lagu telah meninggal. Hwa Ran berkata bahwa mungkin ia akan bisa menemukan satu dari saudara kembar itu, dan berkata bahwa anak itu mungkin masih mengingatnya. Hwa Ran teringat saat mereka kecil, mereka sering bertengkar untuk merebutkan kue yang dibawa oleh Hwa Ran.
Saat Presiden Ahn pergi, Tae Kyung berkata dengan kasar kalau Hwa Ran dan pencipta lagu itu adalah orang yang sama. Hwa Ran adalah wanita yang rela meninggalkan putranya demi cinta, sedangkan pencipta lagu itu adalah pria yang mau menciptakan lagu untuk wanita kejam macam Hwa Ran. Hwa Ran tidak mau dianggap perebut, ia berkata bahwa ibu si kembar telah meninggal setelah melahirkan si kembar.
Tae Kyung menyeringai, "Jadi karena itu kau berpura-pura menjadi ibu mereka? Membawakan mereka kue,"
"Ya, karena aku sangat mencintai ayah mereka, aku dapat menjadi ibu bagi mereka," jawab Hwa Ran. "Kalau saja dia belum meninggal, mungkin kau akan menjadi saudara mereka," lanjut Hwa Ran lagi.
Tae Kyung menjawab dengan sinis, "Bagi mereka, memiliki orang sepertimu sebagai ibu adalah hal yang mengerikan,"
"Ya, cintaku memang hal yang mengerikan," jawab Hwa Ran.
Mi Nam mengkhawatirkan perasaan Tae Kyung namun ia terlalu malu untuk mengganggu Tae Kyung. Mereka berpapasan di lobi depan kamar dan keduanya mematung. Mi Nam berjalan kembali ke kamarnya tanpa berkata apa-apa. Melihat reaksi Mi Nam, Tae Kyung merasa sedikit lega. "Dia pasti tidak merasakan apa-apa," pikir Tae Kyung.
Mi Nam bingung antara berpura-pura tidak terjadi apa-apa atau meminta maaf pada Tae Kyung. Akhirnya Mi Nam mengambil keputusan kalau meyakinkan Tae Kyung bahwa ia baik-baik saja dan tidak merasa terganggu atas kejadian itu.
Mi Nam mengirim SMS yang berbunyi, "Kakak, aku baik-baik saja," Ternyata Mi Nam salah mengetik SMS sehingga yang terkirim malah, 'Ciumannya terasa bagus'. Mi Nam panik saat menyadari kesalahannya.
Mi Nam memutuskan bahwa ia harus menghapus SMS itu sebelum Tae Kyung sempat membacanya, lalu Mi Nam mengendap-endap ke kamar Tae Kyung. Kamar Tae Kyung kosong, pasti ia sedang ada di kamar mandi. Mi Nam melihat HP Tae Kyung ada di atas tempat tidur. Ia mengendap-endap mengambilnya tepat saat Tae Kyung keluar dari kamar mandi. Mi Nam segera berguling ke sisi lain tempat tidur.
Sialnya, HP Tae Kyung terkunci. Mi Nam tidak tau kode PINnya. Mi Nam mencoba beberapa kombinasi angka namun gagal. "4820," kata Tae Kyung.
Mi Nam segera memasukkan angka 4820 sebelum sadar kalau Tae Kyung sudah menyadari kehadirannya. Dengan cemas, Mi Nam melihat Tae Kyung yang ternya sudah membaca SMS itu. Tae Kyung mengejek Mi Nam.
Tae Kyung bertanya apakah Mi Nam benar-benar baik-baik saja, dan saat Mi Nam menjawab, "iya," Tae Kyung menghapus SMS itu. "Semua yang terjadi hari ini sudah terhapus," kata Tae Kyung.
Tae Kyung melihat dahi Mi Nam berwarna kemerahan karena terantuk saat bersembunyi di dekat tempat tidur tadi. Tae Kyung mengobati Mi Nam. Tidak sengaja obat itu terkena mata Mi Nam. Tae Kyung segera memberi air ke mata Mi Nam.
Mi Nam kesulitan untuk naik ke kamarnya karena ia masih tidak dapat membuka matanya. Tae Kyung meraih tangan Mi Nam lalu membimbingnya menaiki tangga.
Dengan mata tertutup, Mi Nam bertanya, "Apakah kau masih marah padaku?"
"Bagaimana kau tau kalau aku marah padahal kau tidak melihat?" tanya Tae Kyung.
Mi Nam menjawab karena Tae Kyung selalu marah padanya.
"Pada awalnya iya. Namun sekarang ..." Tae Kyung menghentikan ucapannya. Mi Nam menjamin kalau iya sudah baik-baik saja. "Sekarang aku sedang tersenyum. Aku tidak marah padamu," lanjut Tae Kyung.
Keesokan harinya, mereka melakukan photo session bersama He Yi untuk persiapan konferensi pers besok. Setelah para anggota A.N.Jell mengetahui belangnya He Yi, mereka jadi malas berdekatan dengan He Yi. He Yi melihat keakraban para anggota A.N.Jell dan Mi Nam sambil cemberut. "Padahal aku yang mengenakan pakaian putri tapi dia yang mendapat perlakuan seperti seorang putri," omel He Yi kesal.
He Yi meyakinkan dirinya sendiri kalau Mi Nam telah pergi, Tae Kyung akan menjadi miliknya. Dan hal itu tidak akan lama lagi, karena Mi Nam harus kembali ke biara secepatnya.
He Yi meminta Tae Kyung, Jeremy, dan Shin Woo membantunya. Ia mengancam akan membuka identitas Mi Nam bila mereka tidak menurut. Mereka menurut dengan kesal. He Yi melakukan itu agar mereka bertiga jauh dari Mi Nam.
Stylist Wang memuji kecantikan He Yi, membuat Mi Nam merasa iri karena ia selalu memakai pakaian laki-laki.
Tae Kyung memperlakukan he Yi dengan menyebalkan. "Kau tau, saat aku sedang kesal biasanya aku banyak bicara," ancam He Yi pada Tae Kyung. Jeremy dan Shin Woo menyuruh Tae Kyung diam.
Stylist Wang berkata kalau Mi Nam pasti iri pada He Yi akan kecantikannya. Karena Mi Nam pasti ingin tampak cantik di depan Shin Woo. He Yi terkejut mengetahui Mi Nam menyukai SHin Woo.
Hal ini membuat He Yi senang. Ia segera membuat rencana baru. Ia ingin membuat Mi Nam bersama Shin Woo sehingga ia memiliki waktu dengan Tae Kyung. He Yi meminta bantuan Stylist Wang.
He Yi berkata kalau Mi Nam pasti senang bila dapat berpenampilan cantik di depan pria yang disukainya. Karena itu, saat turun hujan dan shooting ditunda, Stylist Wang mengajak Mi Nam pregi untuk didandani sebagai perempuan. Stylist Wang berkata kalau ia ingin membuat Mi Nam senang. "Saat hujan, kau dapat menjadi gadis yang cantik. Dan saat hujan reda, kau dapat kembali menjadi Go Mi Nam," kata Stylist Wang.
Stylist Wang meyakinkan Mi Nam bahwa ia akan aman karena crew ada di dalam dan mereka berdua ada di greenhouse yang terpisah dari gedung tempat para crew.
Mi Nam sangat senang melihat wajahnya yang cantik dan Stylist Wang memotonya agar Mi Nam dapat terus melihatnya walaupun ia berpenampilan laki-laki. Stylist Wang keluar sebentar dan datang kembali bersama Shin Woo.
Melihat kedatangan Shin Woo, Mi Nam merasa tidak nyaman dan berniat untuk kembali berpenampilan laki-laki. Shin Woo melarangnya. "Bila tidak ada yang melihatmu, maka semua akan sia-sia. Mi Nam kau sangat cantik," puji Shin Woo.
"Kau seperti tokoh dalam dongeng. Saat hujan, kau menjadi wanita. Dan saat hujan berhenti, kau kembali menjadi pria," kata Shin Woo. Shin Woo bercerita ia pernah mendengar cerita seperti itu di suatu tempat, lalu menyebut Mi Nam putri angsa yang menjadi angsa saat siang hari dan putri di malam hari.
Di saat yang sama, He Yi mengajak Tae Kyung pergi bersama. He Yi berkata bahwa saat mereka berjalan bersama seperti adegan sebuah film. Tae Kyung mengiyakan, "Film horror," katanya. He Yi mengajak Tae Kyung ke greenhouse untuk berteduh. Padahal ia sudah tau ada siapa di dalam.
He Yi dan Tae Kyung masuk dan melihat Shin Woo sedang bersama Mi Nam. He Yi memuji betapa cocoknya mereka berdua dan berkata bahwa mereka dapat menjadi pasangan yang serasi. "Mi Nam, kau sudah bekerja keras demi tampak cantik di depan Kang Shin Woo. Manis sekali. Tidakkah ia tampak cantik?" kata He Yi.
Melihat pemandangan ini membuat Tae Kyung kesal. Ia mengejek Mi Nam. "Kau tidak cocok berdandan seperti itu. Konyol," lalu ia pergi meninggalkan Mi Nam yang tampak shock. He Yi mengejarnya. "Pergi," usir Tae Kyung.
He Yi heran dengan reaksi Tae Kyung, "Kenapa ia begitu marah?"
Mi Nam terdiam. Ia shock karena komentar Tae Kyung. "Ia benar. Aku tidak cocok dengan pakaian ini. Aku sangat konyol. Aku berkata pada diriku kalau ini tidak akan memalukan. Aku yakin kalau aku akan baik-baik saja. Aku lebih bodoh daripada orang bodoh,"
Shin Woo berkata pada Mi Nam agar tidak menangis. "Jangan menangis karena Tae Kyung," kata Shin Woo. "Aku tau kau menangis karena Tae Kyung. Kau menyukainya,"
"Aku tidak ingin membuat semuanya berat bagimu. Tapi aku tidak suka melihatmu menangis," kata Shin Woo.
"Aku kira aku dapat menyembunyikannya selama ini. Kau mengetahuinya?" tanya Mi Nam.
"Ya. Karena aku selalu melihatmu," jawab Shin Woo.
"Perasaanku pasti terlihat," keluh Mi Nam.
"Tae Kyung tidak dapat melihat perasaanmu. Apa kau ingin menunjukkannya?" tanya Shin Woo.
"Tidak. Aku tidak ingin mengejutkannya atau membuatnya merasa tidak tenang. Jangan khawatir. Aku akan menjaga perasaanku dan yakin kalau tidak akan terlihat. Aku akan mengganti pakaianku dan kembali menjadi pria," kata Mi Nam.
Reporter Kim berkeliling lokasi syuting untuk mencari tau siapa wanita rahasia A.N.Jell, dan ia melihat Shin Woo keluar dari greenhouse. Reporter Kim mencurigai telah terjadi sesuatu di greenhouse. Tepat saat itu He Yi masuk kembali ke greenhouse dan memarahi Mi Nam karena bersikap bodoh.
"Semua ini adalah kesalahmu. Kau seharusnya tetap di biara dan menjadi biarawati. Saat kau telah selesai menjadi Go Mi Nam, apa kau akan kembali ke biara? Mengapa kau tidak pergi ke Roma dan menjadi biarawati? Kembalilah!" marah He Yi.
"Yoo He Yi, meskipun aku telah kembali ke biara, semua tidak akan semudah itu," jawab Mi Nam.
"Aku bilang, kembalilah ke tempat asalmu!" bentak He Yi.
"Nona Yoo He Yi," mohon Mi Nam.
"Pergi dan tinggalkan Hwang Tae Kyung. Kau ingin bersamanya agar dia bisa melihatmu, kan? Bila ia berbuat baik padamu, harapanmu akan melambung. Kau berpura-pura tidak padahal sebenarnya kau berharap, kan? Apa kau ingin dia melihat kebodohanmu? Apa kau ingin dia tau?" bentak He Yi lagi.
"Aku tidak ingin ia melihatku menjadi orang bodoh. Aku tidak ingin ketahuan," jawab Mi Nam.
Tiba-tiba Reporter Kim datang dan melihat mereka berdua. Melihat dua wanita itu dan Shin Woo yang baru saja keluar, ia merasa mendapat petunjuk. Mi Nam segera berbalik untuk menyembunyikan wajahnya.
He Yi menyuruh Mi Nam segera pergi. Jadi Mi Nam segera keluar dari greenhouse itu meninggalkan He Yi yang sedang menahan Reporter Kim.
Crew masih ada di dalam gedung untuk berteduh. Manajer Ma merasa Tae Kyung tampak sakit. "Kau tampak sedang sakit dan terluka," kata Manajer Ma. Tae Kyung menjawab kalau ia tidak sakit. Ia sedang marah dan shock. "Kau melihat sesuatu yang tidak kau sukai, sehingga kau merasa shock, marah, dan terluka," tebak Manajer Ma.
"Aku ingin menyanggahnya namun ia benar. Aku terkejut melihat Mi Nam seperti itu, dan marah karena ia bersama orang lain, dan itu menyakitkan," gumam Tae Kyung pada dirinya sendiri.
Manajer Ma menata foto dan melihat foto Mi Nam membuat gerakan hidung babi. "Dia masih melakukannya," kata Manajer Ma.
Hal ini menarik perhatian Tae Kyung. "Mi Nam selalu berbuat seperti itu. Apa maksudnya?" tanya Tae Kyung. Manajer Ma bercerita bahwa ia menyuruh Mi Nam melakukan hidung babi bila Mi Nam berada di dekat orang yang disukainya. Manajer Ma berpendapat pasti Mi Nam sedang ada di dekat Shin Woo saat gambar itu diambil.
"Jadi itu maksudnya," kata Tae Kyung. Tae Kyung mencari foto yang kira-kira cocok dengan foto Mi Nam itu dan ternyata foto Shin Woo tidak cocok. Malah fotonya yang cocok dengan foto Mi Nam. "Ia melihatku," gumam Tae Kyung.
Manajer Ma masih tidak menyadarinya dan malah mengomeli Tae Kyung karena sering bersikap kasar pada Mi Nam. Manajer Ma meminta Tae Kyung bersikap lebih ramah pada Mi Nam karena Mi Nam memperhatikannya. Bahkan Mi Nam terus berusaha mencari jepit rambut yang dibelikan Tae Kyung walaupun jepit itu murahan dan sudah rusak.
Tae Kyung mengambil tas Mi Nam dan mencari sesuatu di dalamnya. Kemudian ia menemukan jepit rambut yang telah rusak itu. "Dia mencarinya lagi?" gumam Tae Kyung kaget.
Bibi Mi Nam bertanya mengapa Hwa Ran sangat ingin menemui si kembar. Bibi Mi Nam mengira ia adalah ibu si kembar. Hwa Ran tertawa. "Aku mencari mereka karena aku merasa bersalah pada mereka. Karena aku, mereka kehilangan ibunya,"
Mi Nam pergi menemui Suster Kepala untuk menceritakan masalah hatinya.
"Ia seperti bintang yang terang. Saat aku terkena cahayanya, aku merasa semakin bercahaya namun di sisi lain juga semakin gelap. Saat ia bersinar aku merasakan harapan, dan saat ia redup aku merasa kecewa. Aku membenci diriku karena ini dan merasa malu," isak Mi Nam.
"Saat kau mengenal cinta, kau terlihat semakin cantik," hibur Suster Kepala.
Beberapa saat kemudian, Mi Nam duduk di luar melihat bintang. Ia tidak dapat menghentikan air matanya. "Karena air mataku terus turun, aku tidak dapat melihat bintang dengan jelas. Bila aku tidak dapat melihatnya, aku tidak akan merasakan harapan dan kecewa lagi. Aku harap aku tidak dapat melihatnya lagi," isak Mi Nam.
Tiba-tiba datanglah sebuah mobil. Mi Nam melihat mobil itu dan sinar dari lampu mobil itu menyorotnya.
Tae Kyung keluar dari mobil itu dengan tetap membiarkan lampunya hidup.
"Go Mi Nam, aku dapat melihatmu dengan jelas sekarang. Kau tidak dapat melihatku karena terlalu terang, kan? Ketika aku tidak dapat melihatmu, apakah kau selalu menangis seperti sekarang?" tanya Tae Kyung.
"Aku tidak akan menangis lagi. Berpura-puralah kau tidak melihatku," isak Mi Nam.
"Bagaimana bisa aku berpura-pura padahal aku dapat melihatmu dengan jelas? Go Mi Nam, kau selalu memperhatikanku selama ini, kan? Aku tidak dapat melihatmu karena itu aku tidak tahu," kata Tae Kyung.
"Berpura-puralah tidak tahu. Aku tidak akan memperhatikanmu lagi," kata Mi Nam.
"Jangan berhenti memperhatikanku. Tetaplah memperhatikanku seperti yang selama ini kau lakukan," kata Tae Kyung.
"Hwang Tae Kyung ..."
"Go Mi Nam, mulai sekarang kau kuizinkan untuk menyukaiku,"
Thanks to:
Rainbow Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar